Headlines News :
Home » » Khutbah Jumat Intropeksi Pasca Ramadhan 1436 H

Khutbah Jumat Intropeksi Pasca Ramadhan 1436 H

Written By Kemenag Kab Bolsel on Jumat, Agustus 09, 2013 | 01.29.00

 اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.


Semoga Allah membimbing kita untuk senantiasa taat kepada-Nya dan membimbing kita untuk senantiasa Taqwa kepada Nya dengan taqwa yang sebenar-benarnya,  Ramadhan yang kita tunggu-tunggu kedatangannya dulu,saat itu,   kini telah pergi meninggalkan kita. Bulan yang penuh dengan ampunan dari Allah telah berada di belakang punggung kita,  bulan rahmah, bulan maqfirah dan pembebasan dari api neraka yang dijanjikan  telah usai. maka kini,  saat ini kita kembali merintrospeksi  diri kita masing masing, apakah dalam keseharian di luar ramadhan kita masih konsisten dengan TAKWA atau kembali ke Karakter awal masing-masing.  apakah meningkat takwa kita atau tidak maka jawabannya ada pada diri kita masing-masing,  maka Marilah kita Tetap tingkatkan Takwa Kepada Allah SWT yakni semaksimal mungkin melaksanakan perintah Allah dan semaksimal mungkin menjauhi semua larang Allah SWT

Hadirin jamaah Jumah rohimakumullah
Ramadhan mendidik kita untuk memiliki Ketaqwaan yg sempurna. Semua itu adalah media atau sarana pelatihan jiwa dan pembinaan rohani bagi manusia jika ingin memetik kemenangan di hari yang fitrah ini. Tugas kita selanjutnya adalah menerapkan hasil dari latihan jiwa dan pembinaan rohani itu dalam kehidupan sehari-hari. Sebab ukuran keberhasilan seseorang dalam sebuah proses pendidikan bukan hanya karena ia telah lulus, akan tetapi lebih penting adalah sejauh mana ia mampu menerapkan hasil-hasil pendidikan itu dalam kehidupan kesehariannya.
           Kesungguhan melaksanakan semua proses pendidikan yang telah diajarkan, merupakan bahgian dari manifestasi masyarakat beriman yang terdidik. Jika hari ini masih dalam suasana merayakan kemenangan kembali kepada fitra, karena telah lulus menempuh berbagai ketentuan puasa, maka lebih dari itu kita dituntut untuk mampu menjalani setiap prosesi yang digembleng  ramadhan tersebut. Yakni setelah berlalunya Ramadhan
Hadirin
Begitu cepat Ramadhan berlalu seiring berjalannya waktu. Kepergiannya ternyata menyisakan sebaris kenangan yang tersirat di dalam qalbu. Ada Perasaan lega bercampur resah memenuhi hati setiap muslim yang senantiasa mengharap ridho Allah. Lega karena selama sebulan bersabar dalam ketaatan dan menjauhi kemaksiatan dan segala yang memabatalkan . Dan resah jikalau segala amal ibadahnya hanyalah  sia sia dan tidak diterima di sisi Allah dan tidak mendapatkan balasan. Dan suatu hal yg menjadi introkpeksi bagi kita adalah  bagaimanakah keadaan kita setelah Ramadhan beranjak meninggalkan kita? Apakah kita termasuk orang yang beruntung atau celaka? Marilah kita luangkan waktu sejenak untuk merenungi diri ini. Dalam khutbah singkat pada siang hari ini Mudah-mudahan bersama renungan singkat ini bersamai pula Hidayah Allah menyapa diri kita. Dan semoga segores renungan ini bisa menjadi nasihat takwa bagi jiwa yang menginginkan keridhoan Allah dan cinta-Nya.

Hadirin Jamaah Jumah Rohimakumullah
Seorang muslim hendaknya selalu menghisab diri dengan teliti. Sudahkah kita mendapatkan manfaat dari Puasa,  sholat serta seluruh amalan di bulan Ramadhan?
Bertambah kuatkah iman kita setelah Romadhon? Dan benarkah kita mendapatkan ketakwaan yang merupakan tujuan Utama  puasa Ramadhan? Banyak sekali pertanyaan bagi jiwa yang benar-benar tulus mengharap ridho Allah semata.
Bukankah Ramadhan bulan taubat dan kesabaran? Dan selanjutnya apakah  perilaku kita tak mencerminkan sikap orang yang bersabar dan bertakwa setelah keluar dari Romadhon? Dan apakah kita kembali  tenggelam dalam dosa serta acuh memperhatikan Akhirat kita setelah Ramadhan? Semoga Tidak,  karena Taqwa sejatinya  tidak mengenal ruang dan waktu tidak ada batas akhir salama Hayat masih di Kandung Badan
Allah SWT berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (QS. Al-Hasyr [59]: 18)
Sungguh beruntunglah bagi mereka yang keluar dari bulan Ramadhan dengan taubat dan ampunan. Lautan kebahagiaan bagi siapa saja yang meraih mahkota takwa dalam jiwa mereka di bulan Mulia. Mereka itulah yang mendapatkan manfaat di bulan Romadhon. Karena ia seolah hadir kembali di dunia ini dengan lembaran baru Fitrah yang berharga dalam perjalanan hidup yang  sejatinya menuju Allah. SWT
 
Jamaah Jumah Rohimakumullah
Jika kita termasuk orang yang mendapatkan manfaat dari puasa, sholat dan segala amalan kita di bulan Ramadhan, maka marilah kita selalu bersyukurlah memuji Allah. Sekali-kali jangan pernah melirik untuk kembali lagj pada jurang kemaksiatan. Sangat di sayangkan jika mahkota takwa yang tersemat indah di jiwa kita tergantikan dengan corengan dosa dan kemaksiatan. Jagalah ikatan-ikatan iman yang telah terjalin kuat di dalam dada kita dengan selalu menambah ilmu dan keimanan. Betapa banyak orang ketika Ramadhan membangun istana ketakwaan, namun setelah berlalu Ramadhan kembali lagi kepada tipu daya setan. Dibelahan bumi lain Masjid yang tadinya ramai mulai sepi kembali dari sholat berjama’ah. Tempat maksiat yang semula ditutup kini kembali ramai diisi jiwa-jiwa yang awalnya mengabdi. Sungguh sebuah fenomena yang mengiris hati dan mencabik-cabik nurani.
Oleh karena itu, janganlah kita seperti yang difirmankan Allah.

Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain[838]. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. dan Sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu. (An Nahl 92)
 
Hadirin Jamaah Jumah Rohimakumullah
Sesungguhnya orang yang berhasil di bulan Ramadhan adalah mereka yang ketika Ramadhan mempergunakan detik-detik waktunya untuk ketaatan. Ia lalui siang hari bulan Ramadhan dengan puasa dan menjaga adab-adabnya. Dan di malam harinya ia gunakan waktunya untuk sholat dan membaca al-Qur’an. Mulutnya senantiasa basah dengan dzikir ke pada Allah. Bahkan linangan air mata taubatnya senantiasa mengalir di sepertiga malam terakhir. Bukan sekedar itu, ia senantiasa berusaha istiqomah menjaga amalannya di luar Ramadhan. Selalu meningkatkan ketakwaan dengan memperdalam keilmuan. Dan ia tidak ridho jika -jalinan iman yang ia rajut susah payah cerai-berai dengan perginya bulan Ramadhan. Namun demikian ia tetap takut jika amalannya tidak diterima. Begitu juga selalu khawatir jikalau amalan-nya tidak ikhlas
Hadirin Suatu ketika  Ali bin Abi Tholib Berkata : “Jadilah engkau orang-orang yang lebih memikirkan bagaimana diterimanya suatu amalan dari pada memikirkan untuk beramal itu sendiri. Tidakkah engkau mendengar Allah berfirman, 

“Sesungguhnya Allah hanya menerima suatu amalan dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. al-Ma’idah [5]: 27).”

Hadirin Jamaah Jumah Rohimakumullah
Membahagiakan sekali ketika di bulan Ramadhan kaum Muslimin berlomba-lomba melakukan kebaikan. Tempat-tempat maksiat ditutup. Masjid dan mushola pun membludak dibanjiri orang yang sholat berjama’ah. Indah sekali memang nuansa imani di bulan Ramadhan. Dan suasan seperti itu merangsang diri kita untuk selalu berharap Semoga Allah SWT Mempertemukan kita kembali pada Ramadhan 1437 H Karena Yang jelas kedatangan Ramadhan benar-benar membawa berkah bagi semua. Bagi siapapun, bagi pedagang, tukang bentor, peternak, petani bahkan Para Pemimimpin kita Namun ironis sekali. Begitu Ramadhan berlalu tampak redup dan padam pula nuansa silaturahmi dan keimanan itu. Kita adalah hamba Allah, bukan hamba Ramadhan. Ya, hamba Alloh yang memerintahkan agar kita senantiasa istiqomah di setiap amalan kita baik di bulan  Ramadhan ataupun di luar bulan Ramadhan.
Allah SWT berfirman dalam Al Quran yang mulia. 

 Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekalikah kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran [3]: 102).

Semoga Allah SWT menjadikan kita orang bertakwa yang menjadi hamba Allah sejati yang senantiasa beribadah kepada-Nya, baik di bulan Ramadhan maupun luar bulan Ramadhan .

Akhirnya, Ramadhan sejatinya mendidik kita untuk memiliki kecerdasan pengetahuan. Semua itu adalah media atau sarana pelatihan jiwa dan pembinaan rohani bagi manusia jika ingin memetik kemenangan di hari yang fitrah ini. Tugas kita selanjutnya adalah menerapkan hasil dari latihan jiwa dan pembinaan rohani itu dalam kehidupan sehari-hari. Sebab ukuran keberhasilan seseorang dalam sebuah proses pendidikan bukan hanya karena ia telah lulus, akan tetapi lebih penting adalah sejauhmana ia mampu menerapkan hasil-hasil pendidikan itu dalam kehidupan kesehariannya.  Kesungguhan melaksanakan semua proses pendidikan yang telah diajarkan, merupakan bahagian dari manifestasi masyarakat beriman yang terdidik. Jika dihari ini kita masih dalam suasanan rayakan kemenangan, karena telah lulus menempuh berbagai ketentuan puasa, maka lebih dari itu kita dituntut untuk mampu menjalani setiap prosesi yang diajarkan melalui media pendidikan ramadhan tersebut. Disinilah sesungguhnya fungsi kefitrahan  pada setiap gerak dan langkah kita dalam menempuh hidup ini. Pendidikan keagamaan sebagaimana yang diajarkan di bulan ramadhan tentunya memerlukan suatu kelanjutan, sebagai penguatan terhadap iman dan taqwa serta pembangunan manusia seutuhnya.

Hadirin masih dalam suasana dihari yang fitrah ini kita tentu telah bersihkan hati dan pikiran dari emosi. Kita telah dan akan jalin sillaturrahmi dengan saling berkunjung untuk meminta maaf. Kita telah sudahi segala rasa demdam dan buruk sangka yang berlebihan. Sekiranya ada diantara kita yang belum bersua entah dengan anak, keluarga dan handaitaulan yang mungkin berada di luar daerah  dan tidak diketahui nasibnya hingga hari ini,   atau  mungkin sedang menimbah ilmu, mengabdi untuk kepentingan negeri tercinta atau mencari sesuap nasi, atau ada yang mungkin sedang di rawat di rumah sakit maka bersihkan hati kita.   yakinlah meski jemari tak sanggup bersua setidaknya hati mampu berkata maaf dan kalau  mereka bisa di jangkau maka bergegaslah untuk bersilaturahmi dan Ungkapkan kata Maaf.kepada mereka ....Mohon Maaf lahit dan bathin Semoga Segala Amal Ibadah kita di Bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT Amin Ya Robbal alamin.....


 Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.







Share this article :


>
 
Support : Creating Website | @fray | mTm
Proudly powered by Website
Copyright © 2013. Kementerian Agama Kab. Bolaang Mongondow Selatan - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by mTm