Bolsel (Rabu, 17/9) bertempat di Aula MIN Tolondadu, berlangsung rapat Dewan Guru bersama Komite Madrasah. Rapat ini dipimpin Kepala MIN
Tolondadu, Sanawiya Gobel, S.Ag didampingi Ketua Komite Madrasah, Rahim
D. Rauf, Pengawas Madrasah Kab. Bolmong Selatan, Drs. Muhammad Pakaya.
Rapat bersama orang tua/wali murid ini merupakan rapat perdana pihak
madrasah bersama jajaran komite madrasah dalam rangka implementasi K-13
di madrasah.
“Salah satu konsekwensi penerapan K-13 adalah bertambahnya beban belajar siswa di sekolah,” jelas Gobel. Karenanya, pihak madrasah harus mensosialisasikan secara langsung kepada orang tua mengenai jam masuk dan jam pulang yang baru bagi siswa MIN Tolondadu. Setelah dikalkulasi, maka beban belajar siswa di madrasah ibtidaiyah setiap hari rata-rata bertambah 1 jam pelajaran. “Bila sebelumnya siswa pulang pada jam 11.55, maka sekarang siswa akan pulang pada jam 12.30 Wita,” urai Gobel.
Dalam sambutannya, pengawas madrasah, Drs. Muhammad Pakaya mengajak kepada seluruh orang tua untuk turut berpartisipasi aktif dalam pendidikan anak. Setiap orang tua pasti menginginkan agar anak-anaknya akan lebih baik dari kondisi orang tua sekarang.
Patut kiranya, orang tua sekarang mengambil pelajaran dari ilustrasi iklan di TV, dimana seorang ibu selalu merasa kalah setiap kali anaknya beum mampu mengalahkan sang ibu dalam setiap kali lomba lari. Nanti pada suatu saat, sang anak dapat mengalahkan sang ibu, maka pada saat ibulah sang ibu merasa puas karena telah menjadi seorang pemenang sejati. Mengapa? Karena sang ibu telah berhasil menjadikan sang anak lebih hebat dari sang ibu. “Itulah inti dari perubahan kurikulum, bahwa pendidikan harus selalu sesuai dengan tuntutan zaman.” urai Pakaya. (teja)
“Salah satu konsekwensi penerapan K-13 adalah bertambahnya beban belajar siswa di sekolah,” jelas Gobel. Karenanya, pihak madrasah harus mensosialisasikan secara langsung kepada orang tua mengenai jam masuk dan jam pulang yang baru bagi siswa MIN Tolondadu. Setelah dikalkulasi, maka beban belajar siswa di madrasah ibtidaiyah setiap hari rata-rata bertambah 1 jam pelajaran. “Bila sebelumnya siswa pulang pada jam 11.55, maka sekarang siswa akan pulang pada jam 12.30 Wita,” urai Gobel.
Dalam sambutannya, pengawas madrasah, Drs. Muhammad Pakaya mengajak kepada seluruh orang tua untuk turut berpartisipasi aktif dalam pendidikan anak. Setiap orang tua pasti menginginkan agar anak-anaknya akan lebih baik dari kondisi orang tua sekarang.
Patut kiranya, orang tua sekarang mengambil pelajaran dari ilustrasi iklan di TV, dimana seorang ibu selalu merasa kalah setiap kali anaknya beum mampu mengalahkan sang ibu dalam setiap kali lomba lari. Nanti pada suatu saat, sang anak dapat mengalahkan sang ibu, maka pada saat ibulah sang ibu merasa puas karena telah menjadi seorang pemenang sejati. Mengapa? Karena sang ibu telah berhasil menjadikan sang anak lebih hebat dari sang ibu. “Itulah inti dari perubahan kurikulum, bahwa pendidikan harus selalu sesuai dengan tuntutan zaman.” urai Pakaya. (teja)