Jakarta (Pinmas)
– Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan, penyelenggaraan ibadah haji
tahun 1434H/2013 berjalan baik. Namun pemerintah akan terus
meningkatkan pelayanan termasuk dalam pembinaan manasik haji sehingga
seluruh jamaah haji Indonesia memperoleh haji yang mabrur.
Menteri
Agama menyampaikan hal itu kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta
Cengkareng, Kamis (24/10) usai menunaikan tugas di Arab Saudi selaku
Amirul Hajj jamaah haji Indonesia. ” Peningkatan kualitas terus kita
upayakan termasuk kemabruran jamaah. Ada seorang jamaah ditanya sudah
sa’i, dia malah bertanya apa itu sa’i ? “ kata
Menag didampingi Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, Dirjen Bimas Islam Abdul
Djamil, Sekretaris Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah Cepi Supriatna
dan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag Zubaidi.
Selain
itu, lanjut Menag, di Masjidil Haram masih dijumpai jamaah yang
bertawaf mengelilingi Ka’bah tidak sesuai aturan syariat. “Ada jamaah
yang tawaf belum 7 putaran, tapi dia merasa sudah puas. Begitu pula saat
melempar jumrah, batunya bukan dilempar, tapi dicemplungkan saja,”
ucapnya.
Padahal, berdasarkan hasil penelitian Litbang Kemenag, bimbingan manasik yang dilakukan KBIH
(Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) antara 15-35 kali sudah cukup memadai.
“Mungkin yang bersangkutan tidak ikut manasik,” ujarnya.
Menteri
Agama mengatakan, secara umum penyelenggaraan ibadah haji berjalan
baik, saat ini sedang proses pemulangan jamaah yang dimulai 20 Oktober
sampai 19 Nopember. “Sampai hari Kamis, 24 Oktober pukul 07.00 WIB,
jamaah regular yang tiba di Tanah Air sebanyak 43 kloter berjumlah
17.734 orang. Sedangkan jamaah haji khusus sebanyak 2.406 orang oleh 33
penyelenggara ibadah haji khusus.
Adapun
jamaah haji yang wafat di Tanah Suci hingga saat ini ini berjumlah
mencapai 149 orang. Jumlah ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu
berjumlah 282 jamaah. “Jumlah yang wafat 149 orang, 3 di Jeddah, 13 di
Madinah, 113 di Makkah, 9 di Arafah dan 11 di Mina,” tutur Menag.
Untuk
orang yang dirawat, Menag menambahkan hingga saat ada 132 orang. Mereka
yang dirawat akan diberi izin pulang jika sudah ada perintah dari
dokter di sana. “Mereka belum diperkenankan pulang kecuali sudah diberi
izin,” imbuhnya. (ks/ful) (Klik sumber)